HutanMusim Terdapat di daerah-daerah yang memiliki pergantian musim kemarau dan penghujan sangat jelas, musim kemarau lebih panjang dengan curah hujan antara 750- 2000mm per tahun. Pada musim kemarau vegetasinya meng-gugurkan daun (meranggas), tersebar di India, Asia Tenggara, Afrika, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.Luas hutan di Indonesia hampir separuh daratannya. Hutan terbesar indonesia tersebar di beberapa provinsi ini. Baca artikel ini selengkapnya. Hutan merupakan kekayaan sumber daya alam Indonesia yang potensial dimanfaatkan negara ini untuk menjadi negara maju. Potensi sumber daya alam hutan di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Hanya saja, luas hutan di Indonesia terus berkurang setiap tahunnya akibat kerusakan hutan yang mencapai ratusan juta hektare per tahun. Padahal, potensi hasil hutan di Indonesia cukup tinggi, bahkan negara kita termasuk dalam peringkat tinggi dunia sebagai pengekspor hasil hutan. Hal ini disebabkan hutan di Indonesia kaya akan ragam hayati apabila dibandingkan negara-negara lain. Nah, yuk simak pembahasan berikut tentang hutan terbesar Indonesia. Provinsi mana saja yang memiliki hutan terbesar? Potensi Hutan di Indonesia Terdapat tiga jenis hutan potensial di Indonesia, yaitu hutan konservasi, hutan produksi, dan hutan lindung. Hutan Konservasi Merupakan kawasan hutan yang berfungsi menjaga keanekaragaman flora dan fauna beserta ekosistemnya. Di Indonesia, terdapat beberapa kawasan hutan konservasi yang tersebar di beberapa wilayah. Hutan produksi Merupakan hutan yang ditanam dengan sengaja guna diambil hasil kayunya, seperti kayu bulat mahoni, pinus, akasia, jati, dan cendana dan kayu olahan plywood, veneer, dan kayu gergajian. Selain itu, terdapat hasil nonkayu, seperti buah, madu, rotan, getah, resin, minyak kayu putih, damar, terpentin, sutra, dan sagu. Hutan Lindung Merupakan kawasan hutan yang memiliki fungsi utama mendukung kehidupan, seperti tata air, mencegah erosi, atau intrusi air laut. Itulah tiga hutan yang berpotensi di Indonesia yang dapat diambil manfaat sumber daya alamnya. Selain sebagai penghasil penghasil oksigen, hasil hutan berupa bambu dan kayu bisa dimanfaatkan untuk perlengkapan rumah tangga, bahan obat-obatan, dan sumber bahan pangan buah-buahan dan hewan buruan. 7 Daerah Penghasil Hutan Terbesar di Indonesia Sebagai negara pengekspor hasil hutan, Indonesia memiliki area hutan dengan luas hampir 50 persen dari seluruh wilayah daratan. Mengacu data dari Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan PKTL, total luas hutan yang tersebar di provinsi di seluruh Indonesia mencapai 94,1 juta hektare. Hutan ini terdiri dari hutan produksi, hutan adat, hutan lindung, suaka alam, dan sebagainya. Berikut ini adalah tujuh daerah penghasil hutan terbesar di Indonesia 1. Papua Dengan luas wilayah total mencapai hektare, Papua dan Papua Barat menjadi wilayah yang menyumbang hutan primer terbesar di Indonesia. Pasalnya, masih banyak wilayah di Papua yang belum tersentuh oleh tangan manusia. Oleh karenanya, Papua menjadi andalan Indonesia sebagai wilayah penyumbang hutan paling luas di dunia mencapai 319 ribu km2. 2. Kalimantan Tengah Area hutan di Kalimantan Tengah mencapai 153,6 ribu km2 atau hektare sehingga menjadikan provinsi ini sebagai wilayah dengan hutan terbesar kedua di Indonesia. Kalimantan Tengah mempunyai hutan rawa gambut yang juga berupa taman nasional sehingga kaya flora dan fauna. 3. Kalimantan Timur Kalimantan Timur memiliki hutan yang sangat luas—mencapai 147,3 km2 atau hektare dengan 60% lahannya merupakan hutan produksi. Bahkan, di provinsi ini, terdapat empat wilayah ekoregion penuh dengan hutan hujan. 4. Riau Riau dan Kepri memiliki hutan berupa hutan mangrove, hutan lindung, konversi, cagar alam, hingga hutan produksi. Hutan produksi tersebut mendukung industri hasil hutan di provinsi ini. Luas hutan di Riau sendiri mencapai hektare. 5. Kalimantan Barat Kalimantan Barat memiliki hutan tropis dengan aneka ekosistem dan habitat dengan luas hektare. Hutan tropis ini pun menjadi Taman Nasional Betung Kerihun dengan beragam flora dan fauna. 6. Maluku dan Maluku Utara Kepulauan Maluku banyak memiliki hutan lindung dan hutan alam yang belum banyak tersentuh manusia. Luas hutan yang menjadi kebanggaan masyarakat lokal di provinsi ini bahkan mencapai hektare. 7. Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah memiliki area hutan paling luas jika dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sulawesi dengan luas mencapai hektare. Baca juga Sebaran Luas Hutan Produksi di Indonesia beserta pemanfaatannya Cara Menjaga Kelestarian Hutan Sebagai bentuk kekayaan alam istimewa, eksistensi hutan perlu dilestarikan secara optimal. Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian hutan Reboisasi. Merupakan upaya menanam hutan kembali yang dilakukan dengan penanaman bibit pohon dalam wilayah hutan untuk menghindari terjadinya hutan pilih. Merupakan upaya pemilihan pohon yang layak tebang agar tidak terjadi penebangan tebang tanam. Setiap pohon yang telah ditebang akan diganti dengan yang baru agar hutan tidak bagi penebang. Penebang yang melanggar aturan hutan atau penebang liar akan mendapatkan sanksi membuang sampah sembarangan di hutan. Aturan ini terlihat sederhana, tetapi dapat mencegah kerusakan hutan. Nah, itulah beberapa hal penting yang dapat dilakukan agar hutan tetap lestari. Namun, dalam upaya pelestarian hutan yang berkelanjutan, para praktisi pengelola hutan membutuhkan adanya sertifikasi PHPL. Pengelolaan Hutan Produksi secara Lestari PHPL Pengelolaan Hutan Produksi secara Lestari PHPL Melihat luasnya hutan di Indonesia, kesimpulan yang bisa ditarik adalah betapa pentingnya pengelolaan hutan secara lestari. Pengelolaan Hutan Produksi Lestari atau PHPL hadir untuk dapat membantu menjaga kelestarian hutan yang berkelanjutan. Sertifikasi PHPL penting bagi para pengelola hutan yang memiliki izin usaha kehutanan berdasar pertimbangan sebagai berikut Unit pengelola hutan dan industri minimal harus standar PHL sesuai persyaratan kehutanan harus ramah lingkungan dan sosial sesuai persyaratan Green Buyers Pasar Internasional.Green image menjadi tuntutan dari lembaga keuangan bagi para produk hasil hutan yang ramah lingkungan dan sosial akan mendapatkan jaminan risiko dampak jangka panjang bagi lingkungan dan dan perbaikan kinerja unit pengelola. Manfaat Pelatihan PHPL Pengelola kehutanan dan perusahaan yang memiliki sertifikat PHPL akan mendapatkan nilai lebih sebagai berikut Mampu memahami perlunya sertifikasi atau audit memahami syarat-syarat keterampilan Satuan Pengawasan Internal atau audit internal organisasinya dalam menciptakan gambaran perusahaan melek kelestarian hutan. Ini Cara Mengikuti Pelatihan PHPL Dengan mengikuti pelatihan PHPL dan mendapatkan sertifikasi, Anda bisa menjadi agen perubahan yang membuat perubahan bagi diri dan perusahaan. Anda bisa mengunjungi situs Mutu Institute untuk mendapatkan informasi selengkapnya serta memilih jenis pelatihan yang dibutuhkan. Nah, demikian pembahasan tentang potensi hutan di Indonesia, hutan terbesar Indonesia serta informasi dan pentingnya memahami PHPL Pengelolaan Hutan Produksi Lestari. Sistem sertifikasi PHPL juga dapat menjadi jembatan antara standar pencapaian PHPL dengan kondisi nyata di lapangan. Selain itu, sertifikasi ini bisa menjadi sebuah ajang pelatihan penting bagi para pengelola kehutanan yang telah mengantongi izin. Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pun menjadi pelatihan mendasar dan acuan pemahaman bagi para peserta standar penilaian kinerja PHPL. Daftarkan diri Anda untuk mendapatkan sertifikasi PHPL melalui berbagai aktivitas pelatihan di Mutu Institute yang disusun dengan saksama. Ingin mengikuti Pelatihan PHPL? namun masih bingung lembaga pelatihan mana yang terpercaya? Segera hubungi kami melalui info atau 0819-1880-0007. Jangan lupa Follow Instagram kami di mutu_institute, untuk mengetahui informasi terbaru dari kami. Post Views 1,092 BiomaHutan Basah Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik. Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya.
Menurut sifat pembuatan atau pembentukkan hutan, hutan dibagi menjadi dua, yakni hutan alam dan hutan buatan. Natural forest atau hutan alam adalah hutan yang terbentuk secara alami atau murni dari alam, tanpa adanya campur tangan manusia. Sedangkan, hutan buatan adalah hutan yang sengaja dibuat oleh manusia atau juga disebut man made forest. Pengertian Hutan BuatanKarakteristikJenis Artificial ForestCiri & KarakteristikManfaat Hutan Buatan1. Penyeimbang Alam2. Reboisasi / Penghijauan3. Bahan Baku Industri Kehutanan4. Objek WisataDampak Negatif1. Mengurangi Lahan2. Memperkaya Satu Pihak3. Penelitian Tidak MaksimalFAQ Hutan buatan atau Artificial Forest merupakan hutan yang keberadaannya bukan disebabkan karena proses alam, melainkan karena sengaja dibuat dan dibudayakan oleh manusia. Karena sengaja dibentuk oleh manusia, maka hutan ini memiliki sifat yang sedikit berbeda dengan jenis hutan lainnya yang terbentuk secara alami. Karakteristik Akibat dari proses terbentuknya, hutan buatan memiliki ciri atau karakter khusus, antara lain Memiliki karakteristik homogen, baik dilihat dari segi jenis tanaman, umur tanaman, serta metode penanamannya. Perkembangannya dapat dikontrol oleh manusia Bisa berada di tengah-tengah atau sekitar pemukiman warga Tata letak tanaman nampak lebih rapi daripada hutan alami Hasil hutan berupa kayu maupun non kayu biasanya dimanfaatkan untuk kepentingan industri Fauna atau binatang yang hidup di hutan buatan jenisnya tidak banyak dan tidak bervariasi seperti hutan alami Jenis Artificial Forest Terdapat tiga jenis hutan yang sengaja dibentuk untuk tujuan dan fungsi tertentu, antara lain Hutan Rakyat community forest adalah hutan yang dibuat oleh rakyat dan pengelolaannya dilakukan oleh rakyat. Biasanya hutan rakyat terletak di wilayah tanah milik adat atau tanah milik negara. Hutan Kota urban forest adalah kawasan ruang terbuka hijau di daerah perkotaan. Fungsi hutan kota sebagai nilai estetika keindahan kota dan mengurangi degradasi lingkungan perkotaan dari dampak negatif pembangunan wilayah perkotaan. Hutan Tanaman Industri timber estates atau timber plantation adalah kawasan yang ditumbuhi pepohonan. Tujuan dan manfaat hutan tanaman industri adalah untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku industri kehutanan, seperti bahan baku kayu maupun nonkayu. Hutan tanaman industri adalah salah satu bentuk hutan produksi. MONGABAY Ciri & Karakteristik Hutan buatan memiliki ciri-ciri berupa tanaman homogen, sehingga jenisnya juga dapat dikelompokkan berdasarkan pohon yang sengaja ditanam pada kawasan hutan, seperti Hutan Karet Hutan Pinus Hutan Sengon Hutan Tusam Hutan Jati Hutan Mahoni dan lain sebagainya Manfaat Hutan Buatan Manfaat yang diperoleh dari hutan buatan tidak dapat lepas dari tujuan pembentukan hutan ini. Sebab, hutan ini dibuat untuk tujuan tertentu baik bagi manusia serta makhluk hidup lainnya. Berikut adalah manfaat dari hutan buatan, antara lain 1. Penyeimbang Alam Tujuan dan manfaat yang dapat diperoleh dari pembentukan hutan non alami adalah sebagai penyeimbang alam, terutama jika hutan dibangun pada kawasan perkotaan. Kawasan perkotaan yang padat dan erat berkaitan dengan pencemaran menyebabkan kualiats lingkungan hidup semakin rendah. Oleh sebab itu, kondisi lingkungan perkotan perlu dinetralisir dengan oksigen serta kualitas air tanah. Manfaat tersebut dapat diperoleh dengan adanya hutan buatan. 2. Reboisasi / Penghijauan Reboisasi adalah rangkaian kegiatan penghijauan yang dilakukan pada kawasan hutan atau daerah yang akan difungsikan menjadi kawasan hutan. Kegiatan reboisasi dilakukan pada areal hutan yang telah rusak atau kawasan non-hutan yang akan dijadikan menjadi kawasan hutan. Manfaat dari penghijjauan ini adalah pembersihan kotoran-kotoran alam dan zat-zat tidak terpakai yang bersumber dari kegiatan manusia. 3. Bahan Baku Industri Kehutanan Hutan buatan memiliki ciri berupa pepohonan homogen. Hutan jati dan hutan mahoni merupakan salah satu jenis hutan yang memberi pasokan bahan baku industri kehutanan. Manfaatnya diambil dari hasil kayu dan non kayu. Seperti kayu untuk bahan produksi meubel atau furniture, serta non kayu seperti getah, madu, dan sebagainya. 4. Objek Wisata Hutan buatan juga bermanfaat untuk saran rekreasi dan obyek wisata. Karena dibuat oleh manusia, biasanya hutan ini memiliki tata letak dan estetika yang baik, seperti kerapian, jenis tanaman, dan sebagainya. Pixabay Dampak Negatif Tidak selamanya jenis hutan tertentu memberikan manfaat positif, akan tetapi juga dapat memberikan dampak negatif jika tidak mempertimbangkan faktor-faktor lainnya. Berikut adalah kerugian dari dibuatnya hutan buatan, yakni 1. Mengurangi Lahan Lahan perkotaan yang memiliki nilai ekonomis dan strategis, misalnya untuk kepentingan industri dan pemukiman. Penataan kota yang baik dan pemilihan lokasi hutan buatan akan memberikan manfaat maksimal. Akan tetapi, jika pembangunan hutan tidak memperhatikan hal tersebut, maka kerugian sektor lain akan dirasakan. 2. Memperkaya Satu Pihak Hutan buatan yang sengaja dibuat oleh salah satu pihak hanya akan memperkaya pihak tertentu dan bukan untuk kesejahteraan bersama. Misalnya hutan buatan yang dimiliki pribadi dan pengelolaannya cenderung pada tujuan komersial. 3. Penelitian Tidak Maksimal Keanekaragaman hayati yang ada didalam hutan buatan tidak memiliki variasi yang terlalu banyak, sehingga kurang cocok untuk lokasi penelitian. Agar mendapatkan sampel yang baik, maka penelitian hutan seperti analisis vegetasi dapat dilakukan pada hutan alam. FAQ Apa yang dimaksud Hutan Buatan? Hutan Buatan atau Artificial Forest adalah hutan tanaman pohon yang sengaja ditumbuhkan oleh manusia dan dikelola secara intensif.
WYVXn.