StrukturAnatomi Batang epidermis. Pada kulit batang, terdapat bagian yang tidak tertutupi oleh lapisan gabus.Bagian tersebut dinamakan lentisel. lentisel berfungsi sebagai tempat terjadinya peristiwa penguapan dan pertukaran gas. Selain jaringan epidermis dan gabus, pada batang dijumpai pula jaringan parenkima, kolenkima, sklerenkima, floem dan xilem.
NilaiJawabanSoal/Petunjuk RUAS Bagian antara buku dan buku atau antara sendi dan sendi pada jari, bambu, tebu, dan sebagainya TEKUNG Ruas buluh, tebu; - buluh ruas bambu tekup ?? tekap MAHARO Perangkap ikan, dibuat dari bambu yang di dalamnya terdapat sejumlah bubu KUKUMBANGAN Bunyi-bunyian yang terbuat dari bambu terdapat pd sayap kiri dan kanan badandang LONJORAN Utuh dan panjang tt bambu, tebu, dsb kayu-kayu ~ ditumpuk di tepi sungai BARDI Pohon kecil yang tumbuh di tepi Sungai Nil, batangnya seperti tebu atau bambu cina, daunnya seperti sapu OLE ...iri, tidak bersama-sama alat musik lain, terutama terdapat di Sumatera Utara dan Sumatera Barat ... BERUAS-RUAS 1 ada ruas-ruasnya; batang tebu dan bambu ~; 2 beberapa ruas; batang-betung ~, pb sangat jujur; lurus hati; KOLINTANG Sj alat musik pukul terdiri dari bilah-bilah bambu yang disusun berderet yang dipasang di atas sebuah bak kayu seperti gambang, terutama terdapat di Sulawesi Utara MUSANG ...agai orang baik; - terjun, lantai terjungkat, pb terdapat tanda-tanda kejahatan yang telah diperbuat ... RONGGA ... dalam mulut; - serat Kim ruang atau rongga yang terdapat di dalam sebuah serat; ... GULA ...ula yang tidak berbahaya bagi gigi dan kesehatan, terdapat dalam buah-buahan dan sayuran; - jagung Kim dekstrosa yang diperoleh dari penguraian enzim... AUR Buluh; bambu AWI Bambu B. Sunda CENG Air tebu; melase KALENDER Terdapat Tanggal Tanggal KERAI Tirai bambu BUMBUNG Tabung bambu TERWALAK Terdapat, terletak UPT Unit Perkebunan Tebu REBUNG Bakal batang bambu BAMBOO Bambu bahasa Inggris LANGEN Pelampung dari bambu SEMBILU Kulit bambu tajam AMBEN Balai-balai dari bambu
Dikebun binatang, panda dapat mengkonsumsi bambu, tebu, wortel, apel, dan ubi jalar. Walaupun begitu, bagi panda-panda liar yang hidup di alam bebas, jenis makanan yang mereka konsumsi jauh lebih bervariasi; seperti umbi-umbian liar, daging burung, tikus hingga bangkai.
e-MODULMORFOLOGI UMBUHAN MATERI Tata Letak Daun pada Batang Phyllotaxis atau Dispositio Foliorum PENULIS Dra AMINAH ASNGAD, MSiDAFTAR ISIJudul HalHALAMAN JUDUL…………………………………………………………… 1DAFTAR ISI .................................................................................................... ... 2PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 3 A. RUMUSAN CPMK…………………………………………………… 3 B. SUB CPMK…………………………………………………………… . 3 C. DESKRIPSI MATERI………………………………………………… 4 D. PEMBELAJARAN……………………………………………………. 4 1. TUJUAN PEMBELAJARAN…………………………………………. 4 2. URAIAN MATERI……………………………………………………. 4 3. RANGKUMAN……………………………………………………… 10 4. PENDALAMAN MATERI…………………………………………… 11DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 11 2PENDAHULUAN Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMS merupakan salah satuinstitusi penghasil calon guru Biologi. Salah satu mata kuliah yang diajarkan adalahMorfologi tumbuhan. Matakuliah Morfologi Tumbuhan merupakan matakuliahyang memberikan pengalaman dan pembekalan dalam memahami struktur organtumbuhan. Salah satu faktor penting untuk meningkatkan mutu lulusan pendidikanbiologi adalah ketersediaan buku ajar dan modul Materi bahan ajar. Modul Materiini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan di atas, khususnya untuk matakuliah Morfologi Tumbuhan yang dirasa sangat diperlukan. Materinya disusunsesuai kurikulum pendidikan tinggi, dan isi materi ini diadaptasi dari berbagaisumber. Modul materi ini disusun mencakup pokok bahasan sesuai dengan capaianpembelajaran yakni Mahasiswa mampu menjelaskan mengidentifikasi tata letakdaun, rumus, bagan batang dan diagram batang serta menggambarkan morfologibatang serta modifikasi batang dengan tujuan setelah mempelajari materi tata letakdaun pada batang maka dapat 1. Mengenal macam-macam duduk daun padabatang, 2. Mengetahui rumus, bagan, dan diagram duduk daun pada Rumusan CPMK Adapun rumusan CPMK yakni Mmahasiswa mampu mengidentifikasi tataletak daun, rumus, bagan batang dan diagram batang serta menggambarkanmorfologi batang serta modifikasi batang untuk dapat diterapkan dalampembelajaran Biologi secara berkelompok maupun madiri dengan menggunakanteknologi informasi sehingga mampu menunjukkan sikap religiousB. Sub CPMK Adapun Sub CPMK nya yakni 1. mampu menjelaskan fungsi batang danmembuat bagan batang serta diagram batang, 2.mampu mengidentifikasi tata letakdaun dan menentukan rumus daun. 3C. Diskripsi Materi Adapun Deskripsi dari materi tata letak daun pada batang adalah mahasiswamampu mampu mengidentifikasi tata letak daun, rumus, bagan batang dan diagrambatang serta menggambarkan morfologi batang serta modifikasi batangD. Pembelajaran 1. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi mempelajari materi tata letak daun pada batangmaka dapat 1. Mengenal macam-macam duduk daun pada batang, 2. Mengetahuirumus, bagan, dan diagram duduk daun pada batang. Uraian Materi a. Tata Letak Daun pada Batang Phyllotaxis atau Dispositio Foliorum Pola tata letak daun-daun satu sama lainnya pada batang disebut dudukdaun filotaksis. Tata letak daun pada setiap jenis tumbuhan biasanya sama, olehkarena itu dapat digunakan sebagai tanda pengenal suatu tumbuhan Berdasarkan jumlah daun yang terdapat pada setiap buku dari batangdibedakan sebagai duduk daun tersebar, berhadapan, dan duduk daun berkarang. Suatu daun dikatakan tersebar Folia sparsa bila pada setiap bukubatang hanya terdapat satu daun saja, misal daun kembang sepatu Hibiscus rosasinensis. Dikatakan duduk dan berhadapan bila pada setiap buku batang terdapat duadaun yang berhadapan. Apabila pada buku berikutnya kedua daun yang terbentukmembentuk suatu silang dengan dua daun di bawahnya, sehingga dikatakan dudukdaun berhadapan - bersilang follia opposita, folia decussata, misal pada tanamansoka Ixora javanica, mengkudu Morinda citrifolia. Dikatakan sebagai duduk daun berkarang folia verticillata bila setiap bukubatang terdapat lebih dari dua daun, misal oleander Nerium oleander L. Daunbiasanya terdapat pada batang dan cabang-cabangnya, ada pula yang berjejal-jejalpada suatu bagian pangkal batang atau pada ujung batang. 4Buku-buku batang nodus, merupakan bagian batang atau cabang batangtempat duduknya daun. Buku-buku pada batang biasanya tampak membesar danmelingkar batang seperti cincin, misalnya pada Bambu Bombusa sp, TebuSaccharum officinarum, L dan semua jenis rumput. Ruas internodium, merupakan bagian batang antara 2 kadang buku-buku tak tampak jelas pada batang, namun tempatduduknya daun tetap disebut buku-buku dan jarak antara 2 buku-buku dinamakanruas pula. Duduknya daun pada batang berbagai jenis tumbuhan mempunyaiperbedaan mengenai aturan letak daun satu sama lain pada batang. Aturanmengenai tata letak daun tersebut disebut tata letak daun. Tata letak daun dapatdigunakan sebagai tanda pengenal suatu tumbuhan karena tumbuhan yang sejenismempunyai tata letak daun yang sama. Untuk mengetahui tata letak daun pada batang, terlebih dahulu ditentukanjumlah daun yang terdapat pada buku-buku yang kemungkinannya1 Satu Daun Pada Tiap Buku-buku Pada tiap buku-buku hanya terdapat 1 daun saja, maka tata letak daun yangdemikian disebut tersebar folia sparsa. Walaupun disebut tersebar namun jikaditeliti ternyata ada hal-hal yang sifatnya teratur. Jika suatu tumbuhan batangnyadianggap mempunyai bentuk silinder, buku-buku batang sebagai lingkaran- 5lingkaran dengan jarak teratur pada silinder tadi, dan tempat duduknya daunmerupakan suatu titik pada lingkaran tersebut. Jika diambil salah satu titik tempat duduk daun sebagai titik tolak, danbergerak mengikuti garis yang menuju titik duduk daun pada buku-buku batang diatasnya dengan mengambil jarak terpendek, demikian seterusnya, pada suatu saatakan sampai pada suatu daun yang letaknya tepat pada garis vertikal di atas daunpertama yang digunakan sebagai titik tolak *titik awal duduk daun sampai titikakhir duduk daun yang tepat pada suatu garis vertikal melewati beberapa daun. Untuk mencapai 2 daun yang tegak lurus satu sama lain telah dilewatisebanyak “B” daun, berarti pada batang terdapat pula sebanyak “B” garis-garistegak lurus garis vertikal yang disebut ortostik. Garis spiral yang diikutimelingkar batang merupakan suatu garis yang menghubungkan daun-daun berturut-turut dari bawah ke atas, menurut urutan tua mudanya daun. Garis spiral inidisebut spiral genetik. Tercapainya daun yang tegak lurus dengan daun titik tolak garis spiral tadimengelilingi batang sebanyak “A” kali, dan jumlah daun yang dilewatisebanyak “B” daun, maka perbandingan kedua bilangan tadi merupakanpecahan “A/B”, disebut rumus daun divergensi. Pecahan “A/B” dapat menunjukkan jarak sudut antara 2 daun berturut-turut, jika diproyeksikan pada bidang datar. Jarak sudut antara 2 daun berturut-turutpun tetap dan besarnya adalah A/B x besarnya lingkaran = A/Bx 3600 disebut sudut divergensi. Pada berbagai jenis tumbuhan, pecahan “A/B” dapat terdiri atas pecahan1/2, 1/3, 2/5, 3/8, 5/13, 8/21 dst. Contoh pecahan 1/3 mempunyai makna tata letakdaun yang membentuk 1 ortostik, dimana untuk membentuk 1 ortostik tersebutmelewati 3 daun, dan 1 kali melingkar 3600. 6Bagan 3 2 1 0Bilangan 1 = membentuk 1 ortostik = daun 0 sejajar vertical dengan daun 3 dengan1 kali melingkar 3 = melewati 3 daun = daun ke-1, daun ke-2, daun ke-3 daun ke-0 tidakdihitung, sebagai titik awal = jumlah garis tegak lurusDiagram 2 1 3 0Bilangan 1 = ortostik pertama yang ditempati daun , tanpa melompati 3 = melewati 3 daun = dimana ortostik menjadi jari-jari lingkaransejumlah daun yang dilewati. 7Jumlah lingkaran = daun ke-0, daun ke-1, daun ke-2, daun ke-3 = 4 duduk Tata letak daun tersebar yang mengikuti rumus ½ biasa disebut duduk daunberseling folia distica, contoh pohon Talok Muntingia calabura. Selain ortostostik, juga dikenal spirostik dan parastik. Spirostik adalahortostik yang memutar, dimana pertumbuhan batang tidak tegak lurus melainkanmemutar, sehingga mengakibatkan pertumbuhan daun yang memutar mengikutibatang, daun akan menyerupai anak tangga yang memutar. Contoh Costusspesiosus Parastik adalah ortostik yang terlihat memutar kekiri dan kekanan,dikarenakan pertumbuhan daun yang sangat rapat mengakibatkan 1 daun dengandaun didekatnya membentuk spiral kekiri dan kekanan secara bersamaan. ContohElaesis guineensis2 Dua Daun Pada Tiap Buku-buku, dua daun pada setiap buku-buku letaknya berhadapan terpisah oleh jarak 1800. Pada buku-buku batang berikutnya biasanya kedua daunnya membentuk suatu silang dengan 2 daun di bawahnya, 8disebut berhadapan-bersilang folia opposita atau folia decussata, contoh soka Ixora paludosa.3 Lebih Dari Dua Daun Pada Tiap Buku-buku, tata letak yang demikian disebut berkarang folia verticillata, contoh alamanda Allamanda cathartica. 4 Roset rosula a Roset akar Jika batang suatu tumbuhan sangat pendek, sehingga semua daun berjejaldiatas tanah dekat dengan akar, contoh tapak liman Elephantopus scaber. 9b Roset batang Jika semua daun tumbuh berjejal pada ujung batang, contoh kelapa Cocosnucifera.2. tata letak daun-daun satu sama lainnya pada batang disebut duduk daunfilotaksis. Tata letak daun pada setiap jenis tumbuhan biasanya sama, oleh karenaitu dapat digunakan sebagai tanda pengenal suatu tumbuhan Berdasarkan jumlah daun yang terdapat pada setiap buku dari batangdibedakan sebagai duduk daun tersebar, berhadapan, dan duduk daun daun dikatakan tersebar Folia sparsa bila pada setiap buku batanghanya terdapat satu daun saja, misal daun kembang sepatu Hibiscus rosa sinensis.Dikatakan duduk dan berhadapan bila pada setiap buku batang terdapat dua daunyang berhadapan. Apabila pada buku berikutnya kedua daun yang terbentukmembentuk suatu silang dengan dua daun di bawahnya, sehingga dikatakan dudukdaun berhadapan - bersilang follia opposita, folia decussata, misal pada tanaman 10soka Ixora javanica, mengkudu Morinda citrifolia. Dikatakan sebagai dudukdaun berkarang folia verticillata bila setiap buku batang terdapat lebih dari duadaun, misal oleander Nerium oleander L.3. Pendalaman Materi a. Buat rumus daun lima suku, diawali suku pertama 2/5 b. Buat bagan diagram bunga dengan rumus 3/8DAFTAR PUSTAKABacker, 1911, Flora van Java, Boekh, Visser & Gadjah Mada University 11
HewanEumetazoa memiliki lapuisan embrionik (lapisan lembaga atau lapisan nutfah) yang terbentuk melalui proses gatrulasi pada saat perkembangan embrio. Terdapat 3 macam lapisan embrionik : 1. Ektoderm (terluar, menutupi permukaan embrio). Berkembang menjadi penutup luar tubuh hewan.Connection timed out Error code 522 2023-06-16 174528 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d84dd21de56b8a3 • Your IP • Performance & security by Cloudflare 53 Aku sebuah pulau. Aku termasuk wilayah WITA. Banyak wisatawan asing di sini = Bali 54. Aku adalah satelit alami bumi. Aku berbentuk bulat. Aku menyinari di malam hari = Bulan 55. Aku adalah alat tulis. Aku selalu dipegang ibu jari dan telunjuk. Aku untuk menulis buku = Pensil 56. Aku berwujud kain. Aku selalu dipakai manusia. Aku terdapat 3
Jawaban 1 mempertanyakan: Di alun alun kota magelang terdapat taman yang berbentuk lingkaran jar jari taman itu 7m. Andi di pagi hari melakukan olah raga lari pagi mengelilingi taman itu. Andi mengelilingi taman itu sejauh 528m. Pertanyaanya:Berapa kali Andi memutari taman?Jawaban 72 cm² Ingat. Rumus luas selimut tabung Luas selimut = 2πrt Rumus luas lingkaran Luas lingkaran = πr² dengan r adalah jari-jari t adalah tinggi tabung π = 22/7 atau π = 3,14 Luas permukaan bambu yang terkena cat adalah permukaan bagian luar bambu, permukaan dalam bambu, dan alas serta tutup yang merupakan tebal bambu. Luas permukaan bagian luar bambu. r = 14 cm dan t = 42 cm Luas luar = 2πrt Luas luar = 2 . 22/7 . 14 . 42 Luas luar = 2 . 22/7 . 14 . 42 Luas luar = cm² Luas permukaan bagian dalam bambu R = 14 cm - 1 cm R = 13 cm dan t = 42 cm Luas dalam = 2πRt Luas dalam = 2 . 22/7 . 13 . 42 Luas dalam = 2 . 22/7 . 13 . 42 Luas dalam = cm² Alas serta tutup yang merupakan tebal bambu. Luas alas dan tutup didapat dengan menggurangkan luas lingkaran luar dan lingkaran dalam bambu. Luas alas = luas tutup = πr² - πR² = 22/7 . 14² - 22/7 . 13² = 616 - 531,14 = 84,86 cm² Luas permukaan bambu yg tertutup cat L L = Luas luar + Luas dalam + Luas alas + Luas tutup L = cm² + cm² + 84,86 cm² + 84,86 cm² L = 72 cm² Jadi, luas permukaan bambu yang tertutup cat adalah 72 cm². IIgGAIn.